Isi Ulang Rp.14.000,-
PT. ABA MULIA DARMA.
Wilayah Penyaluran Kab.Banyuasin, Sumatra Selatan
Info Hub : 082177801710 ( Bpk.Yadi )
087888994927 (Khusus SMS)
o Tercium bau gas Elpiji yang menyengat
o Terdapat embunan pada tabung Elpiji biasanya ada disekitar sambungan pengelasan tabung, neck ring, valve maupun sambungan pada foot ring
o Terdapat bunyi mendesis pada regulator
TIDAK BENAR !
Tabung gas Elpiji memenuhi standard Safety SNI 19-1452-2001
• Tabung Gas Elpiji yang diproduksi sesuai standard dilengkapi:
– Katup pengaman (safety valve) yang akan membuka sendiri pada tekanan 18 kg/cm2
– Design tekanan maksimum tabung 110 kg/cm2 sedangkan tekanan gas Elpiji dalam tabung berkisar 5-6 kg/cm2
• Setiap kali tabung gas Elpiji akan diisi ulang di FP Filling Plant Pertamina, SPPBE atau SPPEK tabung tersebut diperiksa akan kelayakan edarnya
• Setiap tabung gas Elpiji mempunyai masa edar 5 tahun sejak diproduksi dan kemudian setelah 5 tahun akan di uji ulang secara menyeluruh. Apabila kondisi tabung masih laik edar maka tabung tersebut akan diedarkan dan diisi gas Elpiji hingga 5 tahun mendatang. Akan tetapi jika sebelum 5 tahun menunjukkan tanda-tanda tidak layak edar (tabung berkarat penyok, bocor), tabung tersebut akan ditarik dan dilakukan pengujian ulang
Tips Membeli & Memperlakukan Tabung LPG
Efektivitas Penggunaan LPG dibanding Minyak Tanah
Perluasan uji pasar ini didasarkan atas keberhasilan pelaksanaan uji pasar sebelumnya pada agustus 2006 di kecamatan kemayorna, Jakarta pusat, yang meliputi 500 KK. Dari uji tersebut terkumpul data 99% responden menyatakan akan tetap menggunakan LPG 3Kg dan tidak akan menggunakan minyka tanah lagi.87.8% menyatakan bahwa LPG dapat digunakan lebih hemat dibandingkan minyak tanah, karena pengisi ulang untuk 1 tabung LPG dilakukan setelah 7 hari. Perbandingannya 1 tabung LPG setara dengan 5.22 liter minyaktanah dalam 5 hari. Dengan perhitungan pemakaian minyak tanah 1liter per hari, maka LPG lebih hemat 97.4%, LPG 3kg dapat menghemat sekitar Rp 3000 per minggu. Alokasi minyak tanah akan ditarik setara dengan jumlah energi LPG yang disalurkan. Ukuran kesetaraan yang telah ditetapkan adalah 1kg LPG = 1.74 liter minyak tanah.
Bila masyarakat sudah meninggalkan minyak tanah, pemerintah Indonesia memang mendapatkan kebaikan karena peningkatan efisiensi. Dalam perbandingan subsidi, untuk minyak tanah adalah sebanyak Rp.36,65 trilyun, sementara untuk LPG Rp.16,53 trilyun. Artinya pemerintah Indonesia bisa berhemat sekitar Rp.20 trilyun bahkan bisa lebih besar.
Hal tersebut didukung pula dengan fakta bahwa harga minyak tanah Rp.2.500/liter sedangkan elpiji hanya Rp.1.800/liter sehingga dengan menggunakan elpiji akan lebih murah bila dibandingkan dengan minyak tanah. “ Kalau untuk satu keluarga menggunakan minyak tanah 30 liter per bulan maka akan mengeluarkan biaya sebesar Rp.75.000 sedangkan kalau pakai elpiji hanya 12 kilogram dengan harga Rp.40.000 hingga Rp.50.000 maka akan ada penghematan sebesar Rp.25.000/bulan .”
Berdasarkan fakta, kebutuhan minyak tanah adalah 10 juta kiloliter per tahun. Subsidinya hingga Rp.600 milyar per tahun. Kalau tidak diatasi hal ini merupakan salah satu komponen pembangkrut negara. Namun demikian, rangkaian kekacauan konversi minyak tanah ke LPG, karena kurangnya komitmen petinggi-petinggi negara yang diserahi amanah kepada detail-detail persiapan, perencanaan, sosialisai, komunikasi dan koordinasi dengan berbagai pihak.